Apakah anda pernah merasa kehabisan energi? Jika ya, mungkin itu
tandanya anda kekurangan vitamin B12. Begitu pula jika anda tengah
mengalami gejala-gejala tertentu seperti otot lemah, sembelit, mati
rasa, kesemutan di tangan dan kaki, masalah keseimbangan, depresi,
daya ingat bermasalah, kabut otak, atau rasa nyeri di mulut, maka kesemuanya itu bisa menjadi tanda bahwa anda kurang asupan vitamin B12.
Pentingnya Vitamin B12
Tubuh setiap orang membutuhkan vitamin yang larut dalam air ini untuk
pembentukan sel-sel darah merah, sintesis DNA (bahan genetik di semua
sel), dan fungsi neorologis. Namun demikian, kebanyakan orang tidak
cukup memiliki
nutrisi penting ini dalam tubuh mereka.
Penelitian dari Framingham menemukan bahwa 12 persen orang dewasa
yang lebih tua kekurangan vitamin B12. “Kekurangan vitamin B12 adalah
masalah besar dari apa yang mereka bayangkan,” ujar Lisa Hark, seorang
ahli gizi di Philadelphia. Tidak seperti bentuk kekurangan gizi lainnya,
kurangnya vitamin B12 sering diabaikan, mengingat secara umum
gejala-gejalanya berkembang secara bertahap dan agak samar-samar.
Selain energi terkuras, kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan
anemia
dan dapat merusak sistem saraf. Terlebih lagi, sebuah studi di
Australia tahun 2012 menemukan bahwa kekurangan vitamin B12 berhubungan
dengan peningkatan risiko gangguan kognitif, demensia, dan
penyakit parkinson.
Siapa yang cenderung kekurangan vitamin B12?
Siapapun dapat mengalami kekurangan vitamin B12, namun risikonya
lebih tinggi lagi jika anda memiliki gangguan pencernaan seperti
penyakit celiac atau crohn, serta anemia pernisiosa (penyakit autoimun
yang mencegah tubuh untuk membuat faktor intrinsik yang dibutuhkan dalam
menyerap vitamin B12). Para vegetarian juga berisiko mengalami
kekurangan vitamin B12, karena vitamin ini secara alami hanya diperoleh
dari hewan.
Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati sakit maag, refluks (GERD), dan penyakit tukak lambung, seperti
histamine H2 receptor antagonists dan proton pump inhibitors
dapat memperlambat atau menghalangi pelepasan asam ke dalam perut,
sehingga mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap vitamin B12 yang
berasal dari makanan. Selain itu,
metformin, obat yang
digunakan untuk mengobati diabetes, juga dapat mengurangi penyerapan
B12. Untuk mengetahui apakah tubuh anda kekurangan vitamin B12 atau
tidak, anda bisa melakukan tes darah.
Meningkatkan asupan vitamin B12
Mengatasi kekurangan vitamin B12 tergantung dari penyebabnya. Jika
penyebabnya dikarenakan anda kurang mengonsumsi makanan yang kaya akan
vitamin B12, maka solusinya cukup mudah, yakni dengan meningkatkan
pengonsumsian
ikan, kerang, daging sapi, hati sapi, unggas, susu, sereal, telur, yogurt, susu rami, dan
susu kedelai. Makanan-makanan tersebut mengandung vitamin B12 yang tinggi dan akan
memberikan tambahan energi bagi tubuh.
Jika anda kekurangan vitamin B12 dikarenakan tubuh anda tidak memproduksi
asam lambung yang cukup atau anda mengonsumsi obat yang dapat memblokir asam, maka mengonsumsi
suplemen
vitamin B12 bukanlah solusinya. Menurut Hark, setiap orang akan
mengalami kesulitan dalam menyerap vitamin B12 tanpa asam lambung yang
cukup. Dalam hal ini, suntikan vitamin B12 sebulan sekali mungkin bisa
dipertimbangkan, namun sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter
anda.