Anak-anak yang memiliki obesitas dan kelebihan berat badan berisiko
lebih mungkin untuk terkena asma dibandingkan dengan anak-anak yang
memiliki berat badan normal, menurut sebuah penelitian terhadap 623 ribu
anak-anak.
Hubungan Antara Obesitas dan Asma
Para
peneliti menemukan bahwa anak-anak yang memiliki kelebihan berat badan
adalah 1,16 hingga 1,37 kali lebih mungkin untuk terserang asma
dibandingkan dengan anak-anak yang berat badannya normal. Risiko
tersebut bisa semakin besar sesuai indeks massa tubuh mereka yang
mencakup tinggi dan berat badan.
Anak obesitas
juga lebih sering mengalami asma yang parah sehingga membutuhkan banyak
perhatian medis dan terapi obat, demikian temuan penelitian tersebut
pada American Journal of Epidemiology 7 Agustus lalu. Misalnya,
anak-anak yang kelebihan berat badan
memerlukan lebih banyak kunjungan ke dokter untuk mengobati asma mereka
dan perlu menggunakan inhaler lebih sering untuk membantu memulihkan
pernapasan normal.
Peradangan yang disebabkan oleh lemak tubuh diduga menjadi salah satu faktor meningkatnya risiko
asma pada anak-anak,
kata pemimpin penulis studi, Mary Helen Black, dari departemen
penelitian dan evaluasi di Kaiser Permanente Southern California.
Kelebihan berat badan juga dapat mempengaruhi tingkat keparahan asma
dengan menempatkan beban tambahan di dada anak, kata Black. Di Amerika,
Asma adalah penyakit kronis yang paling umum pada anak-anak,
mempengaruhi satu dari setiap 10 anak-anak.
Pada penelitian ini, para peneliti memeriksa catatan kesehatan
sekitar 623 ribu anak-anak yang diklasifikasikan mulai dari yang berat
badannya normal hingga yang terlalu gemuk (obesitas) sesuai dengan
tinggi dan berat badan mereka. Data-data tersebut dikelola oleh Kaiser
Permanente.
Hubungan antara asma dan obesitas sangat terlihat pada anak perempuan
dengan tingkat obesitas sedang dan tinggi. Rata-rata mereka berusia
antara 6 hingga 10 tahun dan memiliki risiko 1,36 dan 1,56 kali lebih
tinggi untuk terkena asma dibandingkan dengan anak-anak perempuan yang
berat badannya normal.
Studi baru ini menegaskan adanya hubungan yang masuk akal antara efek obesitas dan
penyebab asma, kata Dr Jacqueline Eghrari-Sabet, seorang spesialis alergi dan asma di Gaithersburg, Md. “
Lemak merupakan tempatnya racun, dan
racun
tentu saja dapat menyebabkan peradangan”, ujar Eghrari-Sabet. Dia
mencatat bahwa respon inflamasi yang disebabkan oleh obesitas juga telah
dikaitkan dengan kondisi kronis lainnya seperti penyakit jantung.
Black, penulis penelitian ini, mengatakan bahwa dokter dan keluarga
harus memantau anak-anak yang kelebihan berat badan atau obesitas
sebagai bentuk kewaspadaan terhadap tanda-tanda asma bisa datang kapan
saja. Jika mereka sudah terkena asma, orang tua harus melakukan segala
cara termasuk membawanya ke dokter atau memberikan obat yang tepat agar
kondisi mereka tidak semakin memburuk.