Wanita hamil yang mengonsumsi antidepresan dapat membuat anak-anak mereka yang kelak lahir mengalami diabetes tipe 2 dan obesitas di kemudian hari, demikian sebuah penelitian baru mengungkapkan.
Meningkatnya angka diabetes tipe 2 dan obesitas pada anak
Para
peneliti medis di McMaster University, Ontario, Kanada, menemukan
adanya korelasi antara penggunaan Prozac (fluoxetine) selama kehamilan
dengan peningkatan risiko obesitas dan diabetes
dalam penelitian laboratorium yang melibatkan hewan. Jika hubungan
tersebut juga terbukti benar untuk wanita, hal tersebut bisa menjelaskan
setidaknya satu faktor yang berkontribusi pada meningkatnya angka
diabetes dan obesitas pada anak.
“Obesitas dan diabetes tipe 2 pada anak-anak terus meningkat dan ada
pendapat di mana hal tersebut berkaitan dengan gaya hidup dan
pengonsumsian makanan berkalori tinggi serta kurangnya aktivitas fisik.
Akan tetapi penelitian kami telah menemukan bahwa penggunaan
antidepresan oleh ibu hamil juga dapat menjadi faktor yang berkontribusi
terhadap obesitas dan epidemi diabetes,” kata peneliti Alison Holloway, profesor kebidanan dan ginekologi di McMaster University.
“Sementara diketahui bahwa obat ini dapat meningkatkan risiko
obesitas pada orang dewasa, tidak diketahui apakah penggunaan
antidepresan wanita selama kehamilan meningkatkan risiko gangguan
metabolik pada anak-anaknya,” kata Holloway.
“Kami telah menunjukkan untuk pertama kalinya pada percobaan yang
melibatkan hewan, bahwa penggunaan antidepresan yang disebut SSRI
(Selective Serotonin Reuptake Inhibitor), menghasilkan peningkatan
akumulasi lemak dan peradangan hati , meningkatkan kekhawatiran baru
tentang komplikasi metabolic jangka panjang pada anak-anak yang lahir
dari Ibu yang mengonsumsi antidepresan SSRI selama kehamilan,” Kata
Nicole De Long yang mempresentasikan penelitian pada pertemuan baru-baru
ini di International Society of Endokrinologi and The Endocrine
Society.
Para peneliti menekankan bahwa wanita hamil tidak harus menghindari
antidepresan selama kehamilan, namun mereka dan anak-anak mereka harus
dipantau lebih lanjut terhadap potensi terjadinya diabetes dan obesitas.
“Manfaat dari penelitian ini adalah dapat membantu mengidentifikasi
kelompok anak-anak berisiko tinggi yang mungkin membutuhkan perlakuan
khusus untuk mencegah obesitas dan diabetes tipe 2 di kemudian hari,”
kata De Long.