![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFnS3P80Sn2gG_FNZtp0hVAIuJbqULaVS63LUCMB-3qNpWbZ15BWUcL2B7eAd3PMkryHevpBaSsDv00U1B91is5ssmYZYJ8_Kalgt_AkT64bRadZPmbhDVEmnhSskV9O7ccYE0i1NSJlhC/s1600-rw/vitamin-e.jpg)
Apabila anda adalah pria yang sering mengonsumsi suplemen vitamin E dalam dosis besar, maka berhati-hatilah.
Berdasarkan penelitian terbaru, para ilmuwan menemukan bahwa
mengonsumsi vitamin E ataupun selenium dalam dosis tinggi tidak
memberikan manfaat kesehatan yang signifikan, bahkan hal tersebut malah
meningkatkan risiko kanker prostat. Hasil penelitian tersebut
diterbitkan dalam Journal of National Cancer.
Dampak pengonsumsian suplemen vitamin E dalam dosis Besar
Secara alami, vitamin E dapat ditemukan pada brokoli,
bayam, dan kacang-kacangan, di mana nutrisi ini bermanfaat untuk
membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sedangkan selenium adalah
mineral yang bermanfaat untuk mencegah penyakit jantung. Selenium sering
ditemukan pada ikan dan daging.
Kendati demikian, para peneliti di Fred Hutchinson Cancer Research
Centre, Seattle, AS, menyatakan bahwa asupan dosis besar kedua zat itu
dapat meningkatkan risiko kanker prostat
hingga 17 persen. Risiko tersebut bisa meningkat hingga 91 persen
apabila seorang pria telah mengasup selenium dalam dosis besar sebelum
mengonsumsi suplemen itu secara rutin.
Alan Kristal, pemimpin penelitian, mengatakan jika pada awalnya,
studi tersebut sebenarnya diarahkan untuk mengetahui secara detil apakah
tambahan ekstra vitamin E dan selenium dapat membantu mencegah kanker prostat.
Namun diluar dugaan hasilnya adalah sebaliknya, peneliti justru
menemukan lebih banyak kasus kanker prostat pada pria yang mengonsumsi
400 IU vitamin E setiap harinya dibandingkan mereka yang hanya
mengonsumsi plasebo.
“Ini setara dengan 363 mg perhari, yaitu 30 kali jumlah harian yang direkomendasikan,” katanya. Risiko kanker prostat
diketahui meningkat sebesar 63 persen pada pria dengan kadar selenium
terendah pengonsumsi tambahan vitamin E. “Banyak orang berpikir jika
suplemen makanan dapat bermanfaat bagi kesehatan, atau setidaknya hal
tersebut tidak berbahaya. Hal itu tidak benar,” tegasnya. Penelitian
yang dimulai sejak tahun 2001 ini melibatkan sekitar 35.000 pria sehat
berusia lebih dari 50 tahun.
Sesuatu yang baik namun apabila dilakukan berlebihan maka hasilnya
tidak akan baik. Begitu pula dengan pengonsumsian suplemen vitamin E
berlebihan, maka bukan manfaat kesehatan yang didapat malah sebaliknya.
Oleh sebab itu, sebelum mengonsumsi suplemen vitamin tambahan,
konsultasikan terlebih dahulu pada dokter anda.