Hepatitis berasal dari kata Yunani kuno ‘Hepar’
(Hepat) yang berarti ‘hati’, dan ‘Itis’ yang berarti ‘peradangan’.
Dengan kata lain, hepatitis berarti luka pada hati dengan adanya
peradangan (inflamasi) di sel-sel hati.
Apa itu Hepatitis?
Hepatitis
adalah suatu kondisi medis yang didefinisikan oleh peradangan hati dan
ditandai dengan adanya sel-sel inflamasi di jaringan organ. Hepatitis
dapat terjadi dengan gejala yang sedikit atau bahkan tidak ada, namun
sering menyebabkan penyakit kuning, anoreksia (nafsu makan yang buruk)
dan malaise (rasa gelisah). Hepatitis dapat sembuh sendiri tanpa
konsekuensi yang signifikan, atau juga bisa berkembang menjadi jaringan
parut hati.
Hepatitis akut terjadi ketika berlangsung kurang dari enam bulan, dan
hepatitis kronis ketika terjadi lebih lama dari waktu tersebut.
Sekelompok virus yang dikenal sebagai virus hepatitis (hepatitis A, B
dan C) telah menyebabkan sebagian besar kasus hepatitis di seluruh
dunia. Namun hepatitis
juga bisa disebabkan oleh zat beracun (berasal dari alkohol,
obat-obatan tertentu, dan beberapa pelarut organik untuk tanaman atau
industri), infeksi lain, dan penyakit autoimun. Sekitar 250 juta orang
di dunia diperkirakan mengalami penyakit hepatitis C, sedangkan sekitar
300 juta orang diperkirakan mengalami hepatitis B.
Tidak Semua Bentuk Hepatitis Menular
Tidak semua bentuk hepatitis dapat menular. Obat-obatan tertentu,
alkohol dan bahan kimia mungkin buruk untuk hati dan dapat menyebabkan
peradangan. Selain itu, seseorang juga bisa mempunyai penyakit hepatitis
karena faktor genetik, gangguan metabolisme, atau masalah kesehatan
yang terkait dengan kekebalan tubuh. Begitu pula dengan obesitas yang
juga dapat menyebabkan kerusakan hati dan menyebabkan peradangan. Namun
kesemuanya ini bukanlah bentuk hepatitis yang menular dan tidak dapat
menyebar ke orang lain.
Jenis-Jenis Hepatitis
Ada lima jenis utama penyakit hepatitis yang disebabkan oleh virus, A, B, C, D, dan E – ditambah jenis X dan G.
Hepatitis A
Hepatitis ini disebabkan karena makan makanan dan minuman yang
tercemar/terinfeksi oleh virus yang disebut HAV (Hepatitis Virus A).
Hubungan intim juga dapat menjadi penyebabnya. Hampir semua orang yang
mengidap hepatitis A dapat sembuh secara total dan ini tidak menyebabkan
penyakit kronis.
Hepatis B
Hepatitis jenis ini disebabkan oleh virus HBV(Hepatitis B Virus) dan
bisa menular melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, air mani, dan
beberapa cairan tubuh lainnya. Seseorang bisa tertular hepatitis B
karena hal-hal berikut ini :
- Melalui hubungan intim dengan orang yang terinfeksi. Selain itu,
penggunaan jarum suntik yang sebelumnya digunakan oleh orang yang
terinfeksi (sering terjadi pada pecandu narkoba) juga dapat menyebabkan
hepatitis B.
- Melakukan proses pen-tatoan dengan jarum suntik yang tidak steril.
Selain itu, berbagi barang pribadi seperti sikat gigi atau pisau cukur
dengan orang yang telah terinfeksi.
- Seorang bayi dapat terinfeksi melalui air susu ibunya jika si ibu telah terinfeksi lebih dulu.
- Digigit oleh seseorang yang terinfeksi.
Hati dari orang yang terinfeksi Hepatitis B cenderung membengkak.
Pasien dengan hepatitis jenis ini dapat menderita kerusakan hati yang
parah akibat infeksi dan mengakibatkan kanker. Untuk beberapa pasien
hepatitis B, kondisi mereka bisa menjadi kronis (sangat jangka panjang
atau seumur hidup). Proses pendonoran darah selalu diuji untuk Hepatitis
B.
Hepatitis C
Hepatitis C biasanya menyebar melalui kontak langsung dengan darah orang
yang memiliki penyakit. Hal ini disebabkan oleh virus HCV (Hepatitis C
Virus). Hati bisa membengkak dan menjadi rusak. Pada hepatitis C,
seperti hepatitis B, risiko kanker hati hanya meningkat pada orang yang
mengalami sirosis hati (konsekuensi dari penyakit kronis hati) dan hanya
20% dari pasien hepatitis C yang mengalami sirosis. Proses pendonoran
darah juga diuji untuk Hepatitis C.
Hepatitis D
Hepatitis jenis ini hanya terjadi pada orang yang sudah terinfeksi
Hepatitis B. Hepatitis D disebabkan oleh virus HDV (Hepatitis D Virus).
Peradangan bisa terjadi melalui kontak dengan darah yang terinfeksi,
hubungan intim dengan orang yang terinfeksi, dan perforasi kulit dengan
jarum yang terinfeksi. Hati orang dengan Hepatitis D biasanya juga
membengkak.
Hepatitis E
Seseorang dapat terinfeksi dengan meminum air yang mengandung HEV
(Hepatitis E Virus). Hati membengkak tetapi tidak ada konsekuensi jangka
panjang. Penularan juga dimungkinkan melalui hubungan intim.
Hepatitis X
Hepatitis yang tidak dapat dikaitkan dengan virus hepatitis A, B, C, D,
atau E, maka hal itu disebut dengan Hepatitis X. Dengan kata lain,
hepatitis yang tidak diketahui virusnya.
Hepatitis G
Ini adalah jenis hepatitis yang disebabkan oleh virus Hepatitis G (HGV).
Biasanya tidak ada gejala, dan kalaupun ada, maka gejalanya sangat
ringan.
Tanda-Tanda dan Gejala Penyakit Hepatitis
Gejala fase akut hepatitis
Fase awal hepatitis disebut fase akut. Gejala-gejala pada fase akut ini
biasanya meliputi flu ringan, diare, kelelahan, kehilangan nafsu makan,
demam ringan, nyeri otot atau sendi, mual, sakit perut, muntah, dan
berat badan turun.
Fase akut tersebut tidaklah berbahaya kecuali berkembang secara
progresif, maka hal tersebut bisa menyebabkan kematian. Ketika keadaan
pasien semakin memburuk, gejala-gejala tersebut mungkin diikuti oleh
kondisi-kondisi berikut ini :
- Warna urin keruh/gelap
- Masalah sirkulasi
- Pusing
- Pembesaran limpa
- Sakit kepala
- Gatal-gatal
- Tinja berwarna terang, mungkin berisi nanah
- Terjadinya perubahan warna kuning pada kulit, putih mata, dan lidah
Mengobati Hepatitis
Pasien terbebas dari fase akut tergantung dari berbagai faktor, terutama jenis hepatitisnya.
Hepatitis A
Tidak ada pengobatan khusus untuk hepatitis A. Dokter akan menyarankan
pasien untuk menjauhkan diri dari alkohol dan obat-obatan selama
pemulihan. Sebagian besar pasien dengan hepatitis A akan sembuh dengan
sendirinya.
Hepatitis B
Seorang pasien hepatitis B perlu istirahat yang banyak. Dia akan
membutuhkan makanan yang tinggi protein dan karbohidrat untuk
memperbaiki sel-sel hati yang rusak, serta untuk melindungi hati. Jika
hal ini tidak cukup, dokter mungkin akan meresepkan obat interferon,
sebuah antivirus.
Hepatitis C
Biasanya dokter akan meresepkan interferon dan ribavirin. Pasien dengan
hepatitis C kronis yang menerima pengobatan HCV standar juga dapat
mengonsumsi suplemen
vitamin B12. Menurut sebuah penelitian, menambahkan vitamin B12 untuk
pengobatan standar dapat berdampak positif untuk membantu tubuh dalam
melawan virus.
Hepatitis D atau E
Sejauh ini, belum ada pengobatan yang efektif untuk Hepatitis D atau E.
Mencegah hepatitis
Walaupun jenis hepatitis berbeda-beda, namun terdapat banyak
kemiripan terhadap faktor dan penyebabnya, sehingga cara mencegahnya pun
juga tidak terlalu berbeda. Berikut ada beberapa tips untuk mencegah
hepatitis, diantaranya adalah :
- Selalu mencuci tangan dengan sabun setelah dari toilet atau setelah memegang benda-benda yang kemungkinan terdapat banyak kuman.
- Selalu konsumsi makanan yang baru saja dimasak.
- Minumlah air yang benar-benar matang, atau air botol/gelas mineral yang masih tersegel.
- Lakukan vaksin untuk hepatitis A jika anda berpergian ke suatu negara/kota di mana hepatitis menjadi sebuah endemik di sana.
- Jangan melakukan hubungan intim secara bebas.
- Jangan menggunakan jarum suntik bekas orang lain.
- Jangan berbagi barang pribadi seperti sikat gigi, pisau cukur, alat kesehatan, dan peralatan manikur.
- Jika anda terinfeksi, tutupi luka yang terbuka.
- Hindari alkohol.
- Jangan mengonsumsi obat-obatan sembarangan.
- Istirahat yang cukup.