Di musim pancaroba, salah satu penyakit yang sering dialami banyak orang adalah
masuk angin. Sebenarnya, istilah
masuk angin
tidak dikenal di dunia medis, namun sebagian besar orang Indonesia
sering menyebutnya demikian. Munculnya istilah ‘masuk angin’ untuk
merujuk suatu kondisi tubuh yang mengalami berbagai gejala-gejala
seperti pusing, demam, mual, kembung, dan bahkan muntah. Sejatinya,
masuk angin merupakan suatu gejala awal akibat infeksi virus.
Jangan Berikan Obat Masuk Angin Berbahan Kimia Pada Anak
Setiap orang bisa mengalami yang namanya masuk angin.
Masuk angin tidak hanya dialami orang dewasa, melainkan juga anak-anak.
Bagi orang dewasa, mungkin sudah biasa mengalaminya sehingga mudah
untuk mengatasinya. Sebagian besar orang dewasa mengobatinya dengan cara
‘kerokan’, minum air jahe hangat atau teh manis hangat, serta
obat masuk angin
yang berbahan kimia maupun herbal. Cara ini memang terbukti ampuh.
Namun demikian, hal ini tidak serta merta bisa diterapkan pada anak-anak
yang mengalami kondisi serupa.
Apabila anak mengalami masuk angin, umumnya ibu-ibu mudah panik.
Tidak jarang mereka memberikan obat flu untuk dewasa kepada anaknya,
berharap buah hatinya cepat sembuh.
Dikutip dari
MetroTVNews, menurut seorang dokter spesialis
anak dari RS Siloam Lippo Village Karawaci, Dr S Djokomuljanto, MMed
SpA, orangtua sebaiknya hati-hati untuk memberikan
obat masuk angin
kepada anaknya, tidak boleh serampangan. Memberikan obat secara
sembarangan kepada anak bisa-bisa tidak membuatnya sembuh, malah memicu
timbulnya penyakit lain.
Dokter Djoko menjelaskan bahwa anak rentan mengalami efek samping dari
obat masuk angin
berbahan kimia. Efek samping tersebut bisa berupa gangguan pencernaan
atau rasa mual. Rasa mual yang terjadi bisa disebabkan oleh berbagai
kemungkinan, seperti sensitif terhadap bahan kimia obat, bahan pengawet
pada obat, atau kehigienisan obat. Risiko adanya efek samping obat pada
anak cenderung lebih tinggi daripada orang dewasa. Hal ini dikarenakan
sistem kekebalan tubuh anak belum terbentuk secara sempurna.
Gunakan Ramuan Herbal
Untuk mengobati masuk angin pada anak, tidak harus menggunakan obat
berbahan kimia. Cukup dengan pengobatan herbal yang sederhana dan murah,
yakni memanfaatkan bahan-bahan yang ada di dapur kita.
Djoko memberikan contoh, untuk anak di bawah umur 6 bulan,
pengobatannya cukup mudah. Tubuh anak cukup diolesi minyak telon pada
bagian perut dan punggungnya. Pengolesan minyak sebaiknya disertai
dengan pijatan-pijatan yang lembut agar aliran darah kembali
lancar. Sedangkan pengobatan untuk anak di atas umur 6 bulan bisa
dilakukan dengan cara menggosokkan bahan-bahan alami seperti
bawang merah, minyak kayu putih, ataupun minyak kelapa.
Alih-alih menggunakan obat-obatan berbahan kimia, orangtua bisa mencoba
ramuan herbal
yang sudah banyak dijual di pasaran dalam bentuk kemasan obat-obatan
alami. Obat herbal cenderung sangat rendah efek sampingnya. Apabila
gejala masuk angin terus berlanjut, segera bawa anak anda ke dokter.