Walaupun hanya
kebisingan level rendah seperti bunyi
telepon genggam, ternyata hal tersebut bisa mempengaruhi fungsi jantung
dalam jangka pendek apabila sering terjadi setiap harinya, sebuah
penelitian menunjukkan.
Detak Jantung Seseorang Cenderung Meningkat Saat Terpapar Kebisingan
Penelitian
ini melibatkan 110 orang dewasa di mana mereka juga dibekali dengan
monitor jantung portabel. Para peneliti menemukan jika detak jantung
seseorang cenderung meningkat saat mendengar suatu
kebisingan, walaupun
kebisingan tersebut berada di level yang rendah sekalipun (di bawah 65 desibel).
Semakin besar perubahan detak jantung seseorang berdasarkan
intervalnya, maka semakin baik pula detak jantungnya. Saat seseorang
merasa nyaman dan rileks, jarak antar detak jantung biasanya lebih
pendek ketika mereka menarik napas dan lebih lama ketika mereka
menghembuskan napas. Sebaliknya, ketika seseorang mengalami
stres, perubahan natural tersebut akan menghilang.
Beberapa penelitian sebelumnya juga telah menemukan bahwa semakin
kecil perubahan detak jantung seseorang akan berimbas pada meningkatnya
risiko
penyakit jantung.
Meskipun demikian, para ahli mengatakan anda tidak perlu repot-repot
memakai earphone di telinga hanya demi menghindari kebisingan. Hasil
penelitian ini diterbitkan pada jurnal Enviromental Health Perspectives
bulan Mei 2013.
Seorang peneliti dari Karolinska Institute, Stockholm, Swedia,
Charlotta Eriksson mengatakan bahwa dampak dari kebisingan yang dialami
setiap hari terhadap
kesehatan jantung
seseorang bisa saja rendah. Hal ini dikarenakan hampir semua manusia
kemungkinan besar terpapar oleh kebisingan setiap harinya. Namun,
walaupun efeknya kecil terhadap kesehatan jantung,
hal ini menjadi sangat penting ketika berhubungan dengan tingkat
populasi. Eriksson yang tidak terlibat dalam penelitian ini juga telah
melakukan penelitian tentang dampak lalu lintas yang bising di bandara
dan jalan raya terhadap fungsi jantung seseorang dan tekanan darahnya.
Di lain tempat, Dr. Wengi Gan, seorang peneliti dari Feinstein
Institute for Medical Research, mengatakan bahwa secara konsisten para
peneliti telah menemukan keterkaitan antara kebisingan
tempat kerja dengan meningkatnya risiko penyakit jantung. Menurut Dr.
Wengi Gan yang risetnya menunjukkan hubungan tersebut, bukti-bukti itu
akan semakin kuat saat mencapai ‘kebisingan komunitas’, contohnya adalah
suara lalu-lintas.