Showing posts with label Penyakit. Show all posts
Showing posts with label Penyakit. Show all posts

Friday 24 July 2015

Demam Berdarah atau Tifus?

Gejala penyakit demam berdarah atau DBD dan tifus memiliki beberapa kesamaan. Kedua penyakit ini ditandai dengan demam yang cukup tinggi sehingga mengganggu aktivitas penderitanya. Jika salah mengetahui jenis penyakit yang diderita bisa mengakibatkan kesalahan penanganan pada penderita, bahkan dapat menyebabkan kematian. Apa saja perbedaan antara penyakit demam berdarah dan tifus?

Penyebab

  • Demam Berdarah

    Demam berdarah disebabkan oleh virus Dengue, itulah sebabnya penyakit ini disebut juga dengan Demam Berdarah Dengue yang disingkat menjadi DBD. Ada 4 jenis virus Demam Berdarah, itulah sebabnya pada beberapa kasus penderita demam berdarah yang satu menunjukkan gejala yang berbeda dengan penderita Demam berdarah lainnya. Penyakit ini menular dari satu penderita ke penderita lainnya melalui nyamuk aedes aegypti. Nyamuk ini biasa menggigit pada siang hari. Nyamuk yang mengisap darah dari penderita DBD kemudian menggigit orang lain yang sehat membuat virus yang ada berpindah ke orang yang sehat dan akan menyebabkan orang tersebut menderita Demam Berdarah.
  • Tifus

    Tifus disebabkan oleh bakteri yang bernama Salmonella typhi. Bakteri ini ada pada berkembang cepat pada tempat-tempat yang kotor. Penyebaran bakteri ini dibantu oleh serangga-serangga pembawa bakteri seperti lalat atau serangga lainnya. Bakteri ini bisa ada pada makanan atau minuman dan akan masuk ke tubuh orang yang mengkonsumsinya. Itulah penyebab seseorang bisa terkena tifus.

Bagian yang Diserang

  • Demam Berdarah

    Virus demam berdarah menyebabkan terjadinya pendarahan pada organ tubuh penderitanya. Bintik merah yang biasa muncul pada penderita menunjukkan adanya pendarahan dalam tubuhnya. Jika sudah parah, pendarahan dapat terjadi pada organ-organ penting yang dapat menyebabkan kematian.
  • Tifus

    Bakteri tifus menyerang usus sehingga menyebabkan luka pada usus. Selanjutnya akan menyerang hati, limpa dan kantung empedu.

Gejala

  • Demam Berdarah

    Pada penderita demam berdarah, gejala-gejala yang biasa ditemui adalah:
    • Panas tinggi, umumnya > 38 derajat Celcius.
    • Badan pegal-pegal atau nyeri otot, sakit kepala, menggigil, buang-buang air atau muntah.
    • Muncul bintik-bintik merah. Gejala ini mungkin tidak muncul jika demam yang dialami baru sebentar. Cara melihat bintik merah ini dengan tes tourniquet yaitu dengan menjepit pembuluh darah mirip seperti saat Anda hendak memeriksa tekanan darah. Setelah tahap ini, biasanya bintik merah akan terlihat.
    • Setelah hari ketiga, biasanya demam akan turun dan penderita mungkin merasa sudah sembuh tetapi setelah itu demam dapat menyerang kembali. Pada masa ini sebaiknya berhati-hati agar tidak menganggap sudah sembuh dan tidak menjaga kesehatannya.
  • Tifus

    Pada penderita tifus, gejalanya adalah sebagai berikut:
    • Awalnya, demam yang dialami tidak terlalu tinggi dan suhu akan terus meningkat bertahap sampai > 38 derajat Celcius.
    • Khususnya pada malam hari, suhu akan meningkat dan akan turun pada pagi hari. Inilah yang membedakan demam tifus dengan demam pada demam berdarah.
    • Nyeri perut dan diare.
    • Batuk dan sakit tenggorokan.

Pemeriksaan

Cara paling tepat untuk mengetahui apakah seseorang menderita demam berdarah atau tifus adalah dengan melakukan pemeriksaan. Berkonsultasi dengan dokter dan biasanya untuk memastikan, dokter akan meminta untuk melakukan pemeriksaan darah. Dengan mengambil darah penderita bisa diketahui secara pasti penyakit apa yang diderita.
  • Demam Berdarah

    Pada pasien demam berdarah, pemeriksaan dilakukan dengan memeriksa jumlah trombosit. Jika trombosit menurun, biasanya < 100.000/ul, seseorang akan didiagnosis mengalami demam berdarah. Tetapi, jika demam baru satu hari belum bisa diketahui karena jumlah trombosit yang masih normal. Pada kasus seperti ini, Anda dapat berkunjung kembali ke dokter untuk memeriksa jumlah trombosit jika masih mengalami demam. Pada pemeriksaan yang lebih canggih, dapat diketahui apakah darah mengandung virus dengue atau tidak. Jadi, jika jumlah trombosit masih normal tetapi pada darah positif mengandung virus dengue berarti Anda mengalami demam berdarah.
  • Tifus

    Untuk mengetahui apakah Anda mengalami tifus atau tidak, maka akan dilakukan tes Widal. Yang diperiksa pada tes ini adalah apakah pada darah mengandung antibodi terhadap bakteri Salmonella typhi. Jika hasil menunjukkan > 1/160 berarti Anda menderita tifus. Pemeriksaan lain dapat dilakukan dengan memeriksa tinja penderita karena pada tinja penderita tifus mengandung bakteri Salmonella typhi.

Pengobatan

  • Demam Berdarah

    Tidak ada obat khusus untuk mengobati penderita demam berdarah karena tidak ada vaksin untuk membunuh virus dengue. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga agar penderita tidak mengalami dehidrasi. Jika penderita tidak dapat makan dengan baik, mengalami diare atau muntah, ada baiknya penderita dirawat di rumah sakit agar dapat dibantu dengan infus sehingga daya tahan penderita lebih kuat. Pada penderita demam berdarah tidak ada pantangan makanan.
  • Tifus

    Untuk pengobatan tifus, biasanya akan diberikan antibiotik untuk membunuh bakteri. Untuk menyembuhkan usus yang luka, makanan yang dimakan tidak boleh keras agar tidak memaksa kerja usus yang sedang sakit. Nasi tim atau bubur menjadi makanan yang dikonsumsi penderita. Hindari juga makanan yang asam dan pedas.

Cara Pencegahan

  • Demam Berdarah

    Seperti yang sering didengungkan, untuk mencegah, khususnya mecegah perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti yang merupakan sarana penularan demam berdarah adalah dengan melakukan gerakan 3 M. Yang dimaksud gerakan 3 M adalah Menguras bak mandi minimal 1 minggu sekali, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang-barang bekas yang tidak terpakai yang berpotensi menjadi tempat genangan air hujan.
  • Tifus

    Sedangkan untuk mencegah tifus adalah dengan menjaga lingkungan tetap bersih sehingga bakteri tifus tidak dapat berkembang biak. Pilihlah makanan dan minuman yang bersih untuk dikonsumsi.
Selain itu, penting menjaga kondisi tubuh tetap fit. Dengan daya tahan tubuh yang kuat mencegah penyakit demam berdarah atau DBD dan tifus menimpa kita.

Mengatasi Kejang Demam

Pada saat anak sakit, pikiran kuatir menjadi hal yang akan dialami oleh orang tua. Apalagi jika suhu anak meninggi dan demam, terlebih jika demam disertai dengan kejang-kejang. Demam kejang biasa terjadi pada sebagian anak. Sekitar 5% anak dari usia 6 bulan sampai 6 tahun mengalami hal ini, terutama jika orangtua memiliki riwayat kejang demam serupa sewaktu kecil. Anak yang mengalami kejang tentu akan membuat panik orang tua. Apa yang harus dilakukan apabila anak mengalami demam kejang?

Kejang demam adalah kejamg yang terjadi ketika seorang bayi atau anak mengalami demam yang bukan disebabkan dari infeksi sistem saraf pusat. Kejang pada anak perlu mendapat perhatian karena kejang dapat terjadi berulang kali dan membahayakan. Jika anak terlalu sering mengalami kejang demam, hal ini dapat merusak sel-sel otak pada anak.

Jenis Kejang Demam

Berdasarkan lama terjadinya kejang dan seberapa sering terjadinya, kejang dibedakan menjadi:
  • Kejang Demam Sederhana

    Yaitu kejang yang terjadi pada seluruh tubuh dengan lama waktu terjadinya kejang kurang dari 10 menit dan tidak terjadi lagi dalam kurun waktu 24 jam.
  • Kejang Demam Kompleks

    Yaitu kejang lokal (tidak terjadi pada seluruh tubuh) yang biasa terjadi pada area lengan dan tungkai kaki. Kejang kompleks berlangsung selama lebih dari 10 menit dan terjadi lebih dari 1 kali dalam kurun waktu 24 jam.

Apakah Anak Saya Kejang Demam?

Apabila Anda menduga anak mengalami kejang, untuk memastikannya dapat dicoba dengan melakukan hal ini:
  • Jika anak dalam posisi lengan tertekuk pada siku, maka dengan perlahan coba luruskan lengan anak. Jika lengan dengan mudah dapat diluruskan berati anak tidak mengalami kejang.
  • Jika anak dalam posisi lengan lurus, maka coba secara perlahan tekuk lengan anak. Jika dengan mudah dapat ditekuk berarti anak tidak mengalami kejang.
  • Sebaliknya, jika lengan sulit diluruskan atau sulit untuk ditekuk, kemungkinan besar anak mengalami kejang.

Tips Hadapi Kejang Demam

Berikut ini beberapa tips yang sudah terbukti untuk menghadapi anak kejang:
  • Panik adalah hal yang akan dialami jika orangtua anak mereka mengalami kejang. Namun, kepanikan tidak membuat keadaan lebih baik. Untuk menghadapi anak yang mengalami kejang, lakukan hal berikut:
  • Tenangkan diri Anda.
  • Jika anak dalam posisi tidur telentang, miringkan tubuh anak ke salah satu sisi.
  • Jangan memberikan minuman apapun pada saat anak mengalami kejang karena minuman dapat menyebabkan cairan masuk ke dalam paru-paru.
  • Jika ada, berikan obat untuk meredakan kejang untuk pertolongan pertama. Obat ini biasa dimasukkan melalui dubur. Jika anak Anda pernah mengalami kejang, tanyakan pada dokter obat untuk meredakan kejang tersebut dan selalu siapkan persediaan obat di rumah.
  • Bawa segera ke tempat pelayanan kesehatan seperti klinik atau rumah sakit agar dapat segera ditangani.

Thursday 18 June 2015

Rokok dalam Pandangan Islam dan Kesehatan

Stop rokok!!! Sayangi tubuhmu dari asap rokok…. kalimat ini sangat cocok dalam memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) yang jatuh pada tanggal 31 Mei 2015. Dalam rangka HTTS saya ingin menganalisa mudharat rokok menurut pandangan Islam. Rokok kata yang singkat dan menarik untuk dibicarakan, terutama di Indonesia. Rokok mampu memberikan pemasukan anggaran terbesar dibandingkan dengan pemasukan anggaran negara dari sektor lainnya.

Menurut pemberitaan yang diliput detikfinance pendapatan pemerintah dari cukai rokok ke negara mencapai jumlah Rp. 80 triliun dalam setahun, angka yang tidak sedikit untuk pemasukan bagi negara Indonesia.
Namun, di sini saya ingin menganalisa dari mudharat rokok menurut Islam. Di antara jenis konsumsi yang memberi mudharat secara nyata para ahli kesehatan adalah rokok. Tidak ada satu pun ahli kesehatan yang mengatakan bahwa rokok itu sehat. Semua ahli kesehatan sepakat bahwa rokok itu berbahaya, bahkan sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Sayangnya, hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli kesehatan itu kurang terpublikasikan kepada para ulama di zaman sekarang. Sehingga, tetap saja hukum rokok masih sangat kontroversial khususnya di negeri kita. Ada dua kubu besar yang saling berpendapat tentang hukum rokok. Kelompok pertama adalah kelompok yang tidak mengharamkan rokok. Dan kelompok yang kedua adalah mereka yang mengatakan bahwa rokok itu haram.

Adapun kelompok yang menghalalkan rokok berangkat dari alasan-alasan sebagai berikut: pertama, mereka beralasan bahwa hukum haram rokok tidak ada dalam Alquran dan hadist nabi Muhammad SAW. Kedua, dalam kitab fiqih klasik juga tidak mengharamkan rokok. Ketiga, keberadaan industri rokok merupakan hajat hidup orang banyak.
Sedangkan pendapat dari kelompok yang mengharamkan rokok yaitu: pertama, tidak ada nash bukan berarti tidak haram seperti halnya ganja, pil ekstasi, sabu-sabu dll ini tidak pernah ditemukan dalam ayat Alquran atau hadist akan tetapi ini adalah hasil dari sebuah kesepakatan. Yang ada hanya ayat yang mengharamkan arak (khamar). Kedua, kitab fiqih selalu berkembang karena ilmu fiqih adalah ilmu tajwid yang dinamis dan selalu mengiringi dinamika kehidupan. Sebagaimana dinamika hidup manusia yang selalu berkembang, maka tetap dibutuhkan ijtihad yang bisa menjawab secara ilmiyah dengan kaca mata syariah atas semua pekembangan zaman (Sarwat, A. 2011)

Fatwa rokok menurut Ustadz As-Sayyid saqib, penulis kitab Fiqhus-sunnah, memasukkan rokok sebagai bagian dari benda yang haram dikonsumsi, sebab dalam pandangannya, rokok adalah benda yang memberikan mudharat bagi tubuh manusia. Pandangan ulama Mesir ini tidak terlalu keliru, sebab menurut WHO (World Health Organizations) (2010) rokok banyak mengandung bahan kimia di antaranya nikotin, tar, sianida, benzene, cadmium, metanol, asetilena, amonia, formaldehida, hidrogen sianida, arsenik dan karbon monoksida, yang tentunya akan berefek pada kerusakan organ-organ tubuh manusia.

Mudharat Rokok
Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru manusia. Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi saraf dan peredaran darah manusia. Kedua zat ini bersifat karsinogen sehingga dapat memicu terjadinya kanker paru-paru yang dapat mematikan manusia. Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah yang mengalir di seluruh tubuh tidak dapat mengikat oksigen.

Efek racun pada rokok membuat pengisap asap rokok mengalami resiko yang paling tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak mengisap asap rokok, dalam beberapa penelitian membuktikan bahwa 14 kali menderita kanker paru-paru, mulut dan tenggorokan, 4 kali menderita kanker esofagus, 2 kali kanker kandung kemih dan 2 kali serangan jantung.
Fakta-fakta lain menurut WHO (World Health Organizations) yang tidak mungkin dipungkiri yaitu pertama, rekomendasi WHO menyebutkan seandainya 2/3 dari yang dibelanjakan dunia untuk membeli rokok digunakan untuk kepentingan kesehatan, niscaya bisa memenuhi kesehatan asasi manusia di muka bumi. Kedua, WHO juga menyebutkan bahwa di Amerika, sekitar 346 ribu meninggal tiap tahun karena rokok. Ketiga, 90% dari 660 orang yang terkena penyakit kanker di salah satu rumah sakit Shanghai Cina disebabkan oleh rokok. Keempat, presentase kematian yang disebabkan oleh rokok lebih tinggi dibandingkan karena perang dan kecelakaan lalu lintas. Kelima, 20 batang rokok per hari menyebabkan berkurangnya 15% hemoglobin, yakni zat asasi pembentuk darah merah dan yang keenam adalah presentase kematian orang berusia 46 tahun atau lebih 25 % lebih besar bagi perokok aktif.

Semua kenyataan inilah merupakan fakta yang belum terbayang di masa kitab-kitab kuning itu ditulis. Tetapi bukan karena kitab kuning itu kuno. Penyebabnya karena rokok yang mereka kenal pada waktu itu bukan rokok yang kita kenal di zaman sekarang. Rokok di masa lalu hanyalah tembakau yang dilinting dengan kertas atau daun bambu dan diracik secara alami, sehingga berbeda dengan rokok zaman sekarang yang bermacam-macam varian. Maka kalau alasan tidak haramnya rokok semata-mata karena tidak diharamkan di dalam kitab kuning klasik, rasanya tidak salah. Asalkan rokok yang dimaksud memang seperti zaman dulu, yang mana rokok zaman dulu terbatas dari zat-zat berbahaya.

Saturday 13 June 2015

Penyakit : Asam Urat

Pernah mengalami penyakit asam urat? Jika pernah, tentunya anda tahu bagaimana rasanya jika penyakit ini datang. Bagi anda yang belum pernah (dan jangan sampai) mengalami asam urat, mungkin artikel kali ini bisa menjadi informasi bagi anda agar waspada terhadap penyakit asam urat. Apa itu asam urat? Apa saja penyebabnya? Bagaimana asam urat bisa terjadi? Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut silahkan simak ulasan berikut ini.

Penyakit Asam Urat

Asam urat adalah suatu penyakit yang sering menyerang bagian persendian terutama sendi jari kaki, jari tangan, tumit, dengkul, siku, dan pergelangan tangan. Jangan dikira bahwa nyeri yang ditimbulkan asam urat adalah nyeri biasa. Nyeri sendi yang diakibatkan asam urat sangatlah hebat dan membuat bagian yang diserang tampak bengkak dan meradang. Namun demikian, tidak semua rasa nyeri di persendian bisa disimpulkan bahwa seseorang terkena penyakit asam urat.
Asam urat biasanya sering menyerang seseorang yang berusia lanjut, untuk pria biasanya berusia 40 tahun ke atas, sedangkan wanita saat memasuki usia menopause. Sebagian besar orang yang menderita asam urat biasanya juga mempunyai penyakit lain seperti penyakit ginjal, penyakit diabetes, atau hipertensi.

Penyebab Asam Urat

Asam urat merupakan kristal-kristal yang terbentuk sebagai manifestasi metabolisme zat purin. Purin itu sendiri merupakan zat yang terkandung di setiap bahan makanan yang berasal dari makhluk hidup seperti hewan (daging) dan tumbuhan (buah, sayur, kacang). Artinya, jika kita mengonsumsi makanan yang berasal dari makhluk hidup, maka zat purin yang terkandung di dalamnya akan berpindah ke dalam tubuh kita.
Makanan yang masuk ke dalam tubuh akan diolah melalui proses metabolisme dan menghasilkan asam urat. Ini berarti setiap orang mempunyai kadar asam urat. Hanya saja, jika kadar asam uratnya berlebihan (dikarenakan pengonsumsian zat purin secara berlebihan) maka akan menyebabkan ketidakmampuan ginjal dalam mengeluarkannya, sehingga membuat kristal asam urat menumpuk di persendian. Inilah sebabnya mengapa persendian akan terasa nyeri dan bengkak.

Gejala Asam Urat

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa nyeri sendi memang merupakan indikator utama datangnya asam urat. Namun tidak semua perasaan nyeri di persendian bisa disimpulkan bahwa seseorang terkena asam urat. Untuk lebih jelasnya tentang gejala asam urat, simak ulasan berikut ini :
  1. Bagian persendian terasa nyeri, ngilu, bahkan tampak bengkak dan meradang (berwarna kemerahan).
  2. Umumnya, persendian akan terasa nyeri pada malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.
  3. Nyeri sendi yang ditimbulkan terjadi berulang kali.
  4. Bagian-bagian yang biasa diserang adalah sendi jari kaki, jari tangan, tumit, dengkul, siku dan pergelangan tangan.
  5. Pada kasus yang parah, persendian akan mengalami nyeri hebat saat bergerak.
Jika anda mengalami gejala-gejala seperti itu, sebaiknya anda segera berkonsultasi ke dokter agar bisa diatasi sedini mungkin.
Pantangan Bagi Penderita Asam Urat
Apabila anda ingin terhindar dari penyakit asam urat, maka ada beberapa makanan yang harus anda hindari, diantaranya adalah :
  • Jeroan : usus, paru, otak, hati, babat, ginjal, dan limpa.
  • Makanan laut (seafood) : cumi-cumi, kerang, kepiting, udang, dan lain-lain.
  • Ekstrak danging seperti dendeng atau abon.
  • Makanan kaleng seperti kornet atau sarden.
  • Daging kambing, sapi, kuda, bebek, kalkun, dan angsa.
  • Telur, keju, es krim, atau kaldu.
  • Makanan bersantan, gorengan, makanan yang dimasak dengan mentega/margarin dan makanan tinggi protein & lemak.
  • Kacang-kacangan : kacang tanah, emping, melinjo, tauge, kacang hijau, dan kacang kedelai (termasuk olahannya seperti tempe).
  • Sayuran : bayam, kembang kol, buncis, asparagus, daun pepaya, kangkung, daun singkong, dan jamur kuping.
  • Buah-buahan : Durian, air kelapa, alpukat, dan nanas.
Tips bagi penderita asam urat
  • Konsumsi makanan yang kaya akan kalium seperti pisang atau kentang.
  • Konsumsi makanan yang tinggi akan vitamin C seperti jeruk, stroberi, dan pepaya.
  • Konsumsi buah dan sayuran yang terbukti efektif untuk meredakan penyakit asam urat seperti buah naga, labu kuning, belimbing wuluh, sawi putih, sawi hijau, tomat, dan jahe.
  • Konsumsi karbohidrat kompleks seperti singkong rebus, ubi, roti gandum, oat, beras merah.
  • Hindari pengonsumsian karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti permen, gula, sirup, gulali, dan arum manis.
  • Hindari pengonsumsian aspirin.
  • Hindari bekerja terlalu keras.
Cara sederhana mengobati penyakit asam urat
Selain menjauhi beberapa pantangan makanan dan mengikuti tips yang telah disebutkan di atas, ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan agar terhindar atau sembuh dari penyakit asam urat.
  • Perbanyak minum air putih, karena hal tersebut akan membantu mengeluarkan purin dalam tubuh.
  • Jauhi minuman beralkohol, karena alkohol dapat meningkatkan kadar asam laktat yang mengakibatkan pembuangan asam urat tersendat sehingga akan menyebabkan terjadinya penumpukan di persendian.
  • Jika anda penderita obesitas, maka turunkanlah berat badan dengan cara berolahraga secara rutin atau diet sehat.
Demikian ulasan tentang penyakit asam urat. Semoga artikel ini bermanfaat..

Bahaya Dehidrasi Berat Selama Kehamilan

Selama periode kehamilan, wajar bila calon ibu pernah merasa mual dan muntah. Namun jika hal tersebut sering terjadi, maka dapat mengakibatkan dehidrasi berat dan kurangnya gizi pada wanita hamil. Kondisi ini bisa menimbulkan beberapa masalah selama ataupun setelah masa kehamilan. Ada beberapa kondisi yang dapat mempengaruhi kesehatan akibat dehidrasi berat selama masa kehamilan, diantaranya adalah :

1. Bayi lahir prematur
Sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 81.000 wanita hamil, menunjukkan bahwa mual & muntah yang parah saat masa kehamilan dapat mengakibatkan dehidrasi berat. Kondisi ini bisa mengganggu kehamilan, dan sebanyak 23 persen lebih kemungkinan mengalami kelahiran prematur, waktunya adalah kurang dari 34 minggu masa kehamilan. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa kelahiran prematur kuat kemungkinannya terkait dengan dehidrasi. Selain itu, kelahiran prematur juga dihubungkan dengan faktor gizi buruk yang mengakibatkan kenaikan berat badan yang terlalu rendah selama periode kehamilan.

2. Risiko gangguan psikologis anak
Anak dari ibu yang mengalami dehidrasi berat selama periode kehamilan, 3,5 kali lebih mungkin memiliki kecenderungan mengalami permasalahan emosional seperti depresi, kecemasan, dan gangguan bipolar ketika dewasa, dibandingkan dengan anak yang ibunya menjadi diri tetap terhidrasi selama periode kehamilan. Hal ini berdasarkan sebuah penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2011.

3. Gangguan otak
Wanita yang mengalami dehidrasi berat semasa kehamilan memiliki kemungkinan mengalami gangguan otak yang dinamakan Wernicke’s encephalopathy. Wernicke’s encephalopathy terjadi karena kurangnya asupan vitamin B1 (tiamin), yang menyebabkan wanita hamil dapat mengalami kebingungan, perubahan penglihatan, dan masalah keseimbangan. Hal ini terjadi karena seringnya mengonsumsi alkohol. Namun gangguan ini juga dapat terjadi pada orang yang mempunyai masalah penyerapan makanan, seperti pada pasien operasi lambung.

Tindakan pencegahan
Untuk mencegah dari terjadinya dehidrasi berat, wanita hamil sangat dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Bila kebutuhan normal seseorang adalah 8 hingga 9 gelas per hari, maka wanita hamil dianjurkan minum lebih banyak yakni 10 gelas atau 2,4 liter air per harinya. Sedangkan jika sedang dalam kondisi menyusui, disarankan agar minum 12,5 gelas atau 3 liter air per harinya.

Terlalu Lama di Ruangan Ber-AC Dapat Mempengaruhi Kesehatan

Penggunaan pendingin udara atau AC di kehidupan sehari-hari seakan sudah menjadi kebutuhan primer bagi warga Indonesia kalangan menengah keatas, mengingat suhu di negara tropis ini cukup tinggi. Mulai dari rumah hingga kantor, hampir disetiap sudut ruangan utamanya dilengkapi dengan AC.
AC memang dapat membantu suhu ruangan menjadi terasa dingin dan sejuk sehingga membuat orang yang ada didalamnya menjadi nyaman. Namun demikian, berlama-lama di dalam ruangan ber-AC ternyata bisa menimbulkan dampak yang tidak baik bagi kesehatan.

Sebagian besar orang perkotaan menghabiskan waktunya di ruangan ber-AC

Sebagian besar orang perkotaan banyak menghabiskan waktunya selama hampir 9 jam di dalam ruangan kantor ber-AC, kemudian tidak jarang dari mereka tidur malam di rumahnya dengan kamar ber-AC. Hal ini menurut para ahli dapat mempengaruhi kondisi kesehatannya. Dampak yang paling sering terjadi adalah pilek atau flu, sakit kepala, dan tenggorokan gatal. Kondisi ini umumnya banyak dialami oleh para profesional muda di kota-kota besar.

Dampak buruk bagi kesehatan akibat terlalu lama di ruangan ber-AC

Menurut Dr Gauri Mankekar, seorang konsultan bedah THT dari Hinduja Hospital, AC menyebabkan pendinginan dengan proses penguapan, dimana hal tersebut dapat mengeringkan selaput lendir di mulut dan juga hidung.
Hidung, tenggorokan, dan sinus bergantung pada kelembaban dalam membran yang berguna untuk melindungi kekebalan tubuh. Saat lembab, sel-sel kekebalan dapat menarik bakteri, virus, serta alergen ke dalam perangkap yang berfungsi sebagai dinding pertahanan pertama tubuh terhadap patogen.

Sayangnya, hampir kebanyakan dari AC tidak dilengkapi dengan humidifier, yang mengakibatkan udara kering di sekitarnya. Hal ini akan membuat pertahanan tubuh terhadap patogen menjadi lemah. Tidak hanya itu, dampak lain akibat paparan langsung dan konstan dari udara dingin dan kering dapat menghilangkan elastisitas dan merusak kulit yang bisa memicu gatal. Biasanya, kondisi kulit eksim dan dermatitis sering dijumpai pada orang yang berlama-lama di ruangan ber-AC.

Tips menghindari dampak buruk akibat terlalu lama di ruangan ber-AC
Bagi anda yang sering berada di ruangan ber-AC, ada beberapa tips untuk menghindari dampak-dampak buruk yang telah dijelaskan sebelumnya, diantaranya adalah :

1. Habiskan jam makan siang di keluar 
Ketika bekerja di kantor dengan ruangan ber-AC, keluarlah saat jam makan siang tiba untuk mendapatkan udara segar. Jangan habiskan jam makan siang anda di ruangan. Untuk kondisi di rumah, bukalah jendela kamar dan pintu agar sinar matahari dapat masuk.

2.  Atur suhu AC
Perubahan suhu yang tiba-tiba dapat mempengaruhi sendi. Oleh sebab itu pastikan suhu AC ruangan diatur agar tubuh tidak kaget akibat perubahan suhu yang berubah secara tiba-tiba dan berbeda dari lingkungan luar yang panas.

3.  Memakai pakaian hangat
Pakailah pakaian yang dapat menghangatkan tubuh ketika berada di ruangan ber-AC seperti jaket atau pakaian lengan panjang dengan bahan yang cukup tebal. Apabila anda di ruangan terbuka, lepaskanlah pakaian hangat tersebut.

4.  Minum air putih yang cukup
Minumlah air putih yang cukup sekalipun anda berada di ruangan ber-AC agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Jangan tunggu hingga rasa haus datang.

Tidur Mendengkur Meningkatkan Risiko Stroke dan Jantung

40 persen pria adalah pendengkur?
Jika anda mempunyai kebiasaan tidur sambil mendengkur, maka anda patut waspada. Hal ini dikarenakan tidur mendengkur dapat meningkatkan risiko terkena stroke dan penyakit jantung, bahkan jauh lebih besar dibandingkan dengan mereka yang kelebihan berat badan atau mempunyai kolesterol tinggi.

Walaupun mendengkur sering terjadi pada orang yang overweight atau kelebihan berat badan, diperkirakan bahwa sekitar 24 persen wanita dan 40 persen pria merupakan pendengkur. Oleh sebab itu, beberapa tahun belakangan ini para ahli menjadi peduli terhadap hubungan antara mendengkur dengan penyakit kardiovaskular seperti stroke dan penyakit jantung. Para ahli juga mengatakan bahwa implikasi kesehatan dapat lebih buruk dari apa yang telah diperkirakan sebelumnya.

Para ahli menemukan bahwa orang yang mendengkur cenderung mempunyai kelainan pada arteri karotis yang memasok darah beroksigen ke otak. Kondisi ini adalah awal dari pengerasan arteri, yang kemudian akan menyebabkan pendarahan otak dan serangan jantung.

Dr Robert Deeb, pemimpin penelitian ini mengungkapkan bahwa mendengkur bukan hanya sekadar gangguan tidur, dan hal tersebut tidak boleh diabaikan. Pasien dianjurkan untuk mencari pengobatan dengan cara yang sama apabila mereka juga mengalami sleep apnea atau apnea tidur dan tekanan darah tinggi.
Apnea tidur dapat menyebabkan terganggunya pernapasan dan merupakan kondisi yang memiliki potensi untuk mengancam hidup karena terkait dengan tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan stroke.
Penelitian ini mengamati sekitar 913 pasien berusia 18 hingga 50 tahun. Para peserta telah berpartisipasi di pusat tidur rumah sakit mulai dari tahun 2006 sampai 2012. Tidak ada satu pun dari peserta yang didiagnosis apnea tidur.

Para pendengkur mempunyai risiko yang sama dengan para perokok

Sebagian dari mereka diminta untuk menjawab survei tentang dengkuran mereka dan ikut menjalani USG untuk mengukur seberapa tebal lapisan dinding arteri. Hasil temuan ini cenderung menjadi tanda awal dari penyakit arteri karotid. Melalui temuan tersebut, para peneliti menemukan bahwa pendengkur memiliki arteri karotis yang lebih tebal dibandingkan dengan orang yang tidak mendengkur, bahkan hal tersebut sebanding dengan perokok atau orang yang menderita hipertensi maupun diabetes.

5 Jenis Penyakit Yang Menular Wajib Dihindari

  Jenis Penyakit Yang Menular Wajib Dihindari 

 Menghindari segala macam penyakit baik yang menular atau tidak ini akan jauh lebih lebih baik. Apalagi jika mendapatkan penyakit menular, pencegahan dan jikapun terjadi maka kita juga harus hati-hati supaya penyakit menular yang diderita tidak menular ke orang lain. Penyakit menular merupakan penyakit yang berpindah dari orang yang menderita penyakit ke orang sehat atau orang yang belum mengalaminya. Penularan penyakit menular bisa menular secara langsung atau melalui perantara. Jika melihat mengenai jenis penyakit yang menular dan sering di alami oleh banyak orang dan bahkan telah menjadi penyakit mematikan dengan tingkat angka kematian yang tinggi adalah penyakit TBC. Namun selain penyakit tersebut masih ada banyak sekali jenis penyakit menular lainnya yang wajib anda hindari.


Mencegah akan lebih baik dari pada mengobati, itulah pepatah yang sering terucap dan kita juga sering lalai dalam menjalankannya. Daftar jenis penyakit menular sudah banyak dan seringkali membuat si penderita merasa menyesal karena tidak bisa menghindarinya. Jenis penyakit yang menular biasanya ini disebabkan akibat bakteri atau virus yang masuk didalam tubuh, dimana tubuh tidak mampu melawan karena kurangnya imun dalam tubuh untuk melawannya. Salah satu cara termudah untuk tidak terkena penyakit menular adalah menjaga tubuh tetap sehat dengan cara simpel seperti berolah raga, mengatur pola makan dan tidur yang cukup. Semua akitivitas dan kegiatan yang ada disekeliling kita harus bisa diwaspadai dan anda bisa menjaganya.

Lalu jenis penyakit yang menular seperti apa saja yang wajib dihindari? Jenis penyakit menular memiliki beberapa media bagaimana penyakit tersebut bisa menular. Dan media yang sering jadi pemicu terjadinya penyakit menular adalah udara. Udara memiliki lingkungan yang bebas, karena kebebasan itulah sering sekali penyakit menular baik secara langsung atau melalui benda bisa terjadi. Penyakit yang langsung bisa menyerang adalah salah satunya TBC yang bisa lewat nafas. Begitu juga dengan melalui benda seperti rokok, yang akan dapat memicu terjadinya penyakit walaupun tidak menular. Nah untuk mengetahui lebih jelas melalui perantara apa saja penyakit menular bisa terjadi anda bisa baca kelanjutannya.

5 Jenis Penyakit Menular Dengan Cara Penularannya

Penyakit menular kerap dan sering terjadi akibat kuman yang mampir ke tubuh. Kuman yang di sebut dengan pathogen ini bisa berupa amoeba, bakteri, virus, jamur atau benda asing lainnya yang dibawa oleh penderita penyakit tersebut. Cara penularan penyakit menular sendiri dibagi menjadi 5 yaitu:

1. Penyakit Menular Dengan Cara Melalui Air

Jenis penyakit menular dengan cara ini, biasanya proses penularan bisa melalui makanan atau minuman. Dan contoh jenis penyakit yang sering menular yaitu:

 Kolera

 Tifus

 Disentri

2. Penyakit Menular Dengan Cara Melalui Udara

Untuk penyakit yang sering menular melalui udara ini dikarenakan udara bisa mengkontaminasi penyakit tersebut melalui udara dan pernafasan. Contoh jenis penyakit menular yang sering terjadi yaitu:

 Sars

 TBC

 Flu burung

3. Penyakit Menular Dengan Cara Melalui Alat Kelamin

Jenis penyakit menular yang satu ini biasanya akan dialami bagi mereka yang memiliki dan sedang berhubungan intim. Contoh jenis penyakitnya:

 Sifilis

 AIDS/HIV

 HPV

4. Penyakit Menular Dengan Cara Melalui Kulit

Untuk jenis penyakit yang menular melalui cara ini biasanya ini akan terjadi, jika si penderita telah bersentuhan kulit dengan orang yang sehat. Dan contoh penyakitnya:

 Kudis

 Herpes

 Kurap

5. Penyakit Menular Dengan Cara Melalui Binatang

Terakhir jenis penyakit yang sering menular ini akan bisa dialami dengan cara penularan melalui binatang, seperti melalui kotoran atau sesuatu dari binatang tersebut. Dan jenis penyakit yang sering terjadi adalah:

 Ebola

 Toxoplasma

 Penyakit sapi gila

Kualitas Tidur Buruk, Ingatan Juga Buruk

Saat beranjak dewasa, kualitas tidur akan menurun

 Jika anda mempunyai ingatan yang buruk, bisa jadi itu karena kualitas tidur anda yang juga buruk. Para ilmuwan melalui sebuah penelitian telah menemukan hubungan antara ingatan yang buruk dengan kualitas tidur yang buruk.

Penelitian yang berasal dari Universitas Berkeley ini menemukan bahwa otak akan menghasilkan gelombang lemah, dimana hal tersebut berperan penting untuk mengantarkan memori yang akan disimpan di dalam hippocampus. Ini merupakan bagian otak yang mempunyai tugas untuk menyimpan ingatan jangka pendek.

Memori orang yang lebih tua kerap tersangkut di hippocampus saat berusaha diingat kembali. Hal ini dikarenakan buruknya gelombang otak yang dihasilkan saat tidur tidak nyenyak. Memori tersebut lalu dihapus dan ditimpa dengan memori yang baru.

Para peneliti mengungkapkan bahwa temuan mereka merupakan sebuah jalur disfungsional, dimana hal itu akan membantu dalam menjelaskan hubungan antara gangguan tidur, kerusakan otak, dan kehilangan memori seiring usia yang terus bertambah.

Mereka juga mengatakan bahwa ketika seseorang masih muda, umumnya dia akan mendapatkan jatah tidur nyenyak yang cukup sekaligus bermanfaat untuk membantu otak dalam menyimpan ingatan. Namun saat beranjak dewasa, kualitas tidur akan menurun, yang juga akan menghalangi tersimpannya memori di malam hari. Orang dewasa yang sehat biasanya akan mendapatkan tidur yang nyenyak tanpa adanya gerakan mata yang cepat di seperempat malam.

Penelitian ini melibatkan 18 orang sehat berusia 20-an tahun dan 15 orang sehat diatas umur 70 tahun. Mereka telah tidur dengan nyenyak di malam sebelumnya. Sebelum tidur, para perserta diminta untuk mengingat 120 kata. Sementara saat mereka tidur, mesin EEG (elcetroencephalographic) akan memeriksa aktivitas otak mereka. Pada pagi harinya, mereka diminta untuk mengingat 120 kata lagi, tetapi kali ini otak mereka diuji dengan menggunakan mesin pindai MRI (Magnetic Resonance Imaging).

Hasil pindai dari peserta berusia muda menunjukkan jika tidur nyenyak telah membantu mengubah ingatan jangka pendek dari hippocampus menjadi ingatan jangka panjang yang disimpan pada bagian prefrontal cortex. Di sisi lain, para peserta yang berusia lebih tua, diketahui bahwa kualitas tidur mereka lebih rendah 75% dibandingkan dengan peserta yang lebih muda. Sedangkan untuk nilai tes mengingat kata, peserta yang lebih tua mendapatkan skor yang lebih rendah sebesar 55 persen.

Gangguan Makan Yang Dapat Mempengaruhi Kesehatan Tubuh

Menurut ahli psikologis, ada tiga jenis gangguan makan, yaitu :

 Setiap orang tentunya ingin mempunyai tubuh yang ideal. Sayangnya, untuk mewujudkan impiannya tersebut, masih banyak orang yang melakukannya dengan cara yang salah. Bahkan obsesi tersebut justru malah menimbulkan gangguan makan, di mana hal tersebut sangat berbahaya bagi tubuh dan jiwa. Salah satu gangguan pola makan adalah Anorexia Nervosa. Mungkin sebagian dari anda pernah mendengar tentang gangguan makan tersebut, namun masih ada beberapa lagi gangguan lainnya yang akan diulas berikut ini.

1. Anoreksia nervosa
Anoreksia nervosa merupakan gangguan makan yang terjadi karena rasa takut berlebihan terhadap meningkatnya berat badan. Gangguan ini bisa disebabkan akibat pencitraan diri yang menyimpang. Anoreksia nervosa adalah sebuah penyakit kompleks yang tidak hanya melibatkan komponen psikologis saja, namun juga fisiologis dan sosiologis. Penderitanya cenderung takut untuk makan, karena menurutnya hal tersebut akan mengakibatkan bertambahnya berat badan. Jika kondisi ini tidak segera diatasi, maka tubuh si penderita akan sangat kurus seperti kekurangan gizi. Bahkan pada tingkat lanjut, penderita Anoreksia nervosa akan menghadapi masalah disfungsi hati yang akut.

2. Bulimia nervosa
Bulimia nervosa adalah gangguan psikologi yang menyebabkan kelainan pola makan, dan merupakan bentuk penyiksaan terhadap diri sendiri. Gangguan ini menggambarkan kebiasaan si penderita yang makan berlebihan secara terus menerus, namun pada akhirnya dia mengeluarkan (memuntahkan) kembali makanan yang telah ia makan. Aksi tersebut (mengeluarkan makanan kembali) dilakukan untuk menghilangkan rasa bersalah atau benci terhadap dirinya sendiri akibat makan berlebihan secara terus menerus. Selain itu, penderita bulimia juga memiliki kecenderungan olahraga yang berlebihan dan melakukan diet yang sangat ketat. Gangguan ini sering terjadi pada wanita.
3. Binge Eating Disorder
Gangguan yang satu ini mirip seperti bulimia nervosa, bahkan sebagian ahli mengatakan bahwa Binge Eating Disorder merupakan bentuk ringan dari bulimia nervosa. Penderita gangguan ini juga makan secara berlebihan namun tidak dilakukan secara terus menerus layaknya bulimia nervosa. Selain itu, penderita ini juga tidak sampai memuntahkan makanannya kembali. Sebagian besar dari penderita ini mempunyai pandangan negatif terhadap makanan. Baca lebih lanjut »
Di Indonesia, anoreksia dan bulimia cenderung dialami remaja perempuan dan orang-orang yang berusia muda. Namun kini telah merambah ke pria metroseksual yang terobsesi dengan penampilan dan tubuh yang menarik. Sedangkan Binge eating disorder cenderung ditemukan pada wanita dan pria, dari usia mudah sampai 40 tahun. Hal itu terjadi akibat faktor tekanan sosial.

Hal Yang Bisa Kita Ketahui Dari Urin

Air seni bukan hanya sekadar cairan sisa metabolisme yang dikeluarkan dari dalam tubuh, namun juga merupakan salah satu indikator yang dapat menggambarkan kondisi kesehatan tubuh seseorang. Menurut para ahli, ada beberapa hal terkait kesehatan tubuh yang dapat dilihat dari air seni, diantaranya adalah :

1. Kehamilan
Bukan sesuatu yang baru bila kehamilan dapat diketahui dengan menguji air seni. Saat wanita hamil, umumnya rahim mulai mengeluarkkan hCG (hormon Chorionic Gonadotropin). Hormon inilah yang umumnya terdeteksi melalui tes kehamilan. Selain itu, meningkatnya frekuensi buang air kecil dan bau air seni yang menyengat juga merupakan beberapa tanda-tanda kehamilan.

2. Terlalu banyak makan buah atau sayuran tertentu
Ada beberapa jenis buah dan sayuran seperti wortel, blackberry, buah bits, atau pisang, dimana makanan tersebut dapat meninggalkan jejak melalui air seni yang dikeluarkan. Air seni anda dapat berubah warna menjadi jingga, ungu, atau merah bila anda mengonsumsi sayur dan buah yang banyak mengandung zat pewarna alami atau karoten. Namun demikian, anda tidak perlu cemas, sebab hal tersebut tidak berdampak apa-apa terhadap kesehatan anda.

3. Cedera pada saluran kencing atau pembuangan
Apabila anda melihat darah merah di air seni anda, hal ini menandakan jika ginjal ataupun saluran pembuangan di tubuh anda sedang mengalami cedera. Bisa saja anda mempunyai penyakit diabetes atau batu ginjal. Apabila anda seorang wanita berusia lebih dari 35 tahun dan sedang menstruasi berat kemudian diikuti dengan meningkatnya frekuensi buang air kecil, maka hal tersebut bisa saja anda mempunyai tumor dalam kandung kemih. Apapun itu, hal-hal kecil yang bagi anda terlihat aneh seperti adanya darah hingga bau urin yang tidak biasa, maka sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter sesegera mungkin.

4. Infeksi saluran kemih
Apabila anda merasakan sensasi seperti terbakar di bagian vital, maka ada kemungkinan anda terkena infeksi saluran kemih. Warna urin yang berubah warna menjadi keruh dan baunya tidak sedap juga merupakan salah satu indikator anda mengalami infeksi saluran kemih. Selain itu ada juga beberapa gejala lain yang menyebabkan infeksi tersebut diantaranya adalah sakit punggung & pinggang, rasa dingin, dan demam. Bila anda mengalami gejala-gejala tersebut, bergegaslah untuk memeriksakan diri ke dokter.

5. Kekurangan cairan
Warna urin yang keruh disertai bau yang tajam bisa menjadi salah satu indikator bahwa tubuh anda kekurangan cairan. Kurangnya cairan pada tubuh bisa berdampak pada menurunnya kesehatan anda. Oleh sebab itu, penuhilah kebutuhan cairan yang diperlukan tubuh anda dengan mengonsumsi 8 gelas air setiap harinya. Namun hal tersebut tidak mutlak harus minum 8 gelas setiap hari, karena anda bisa juga mendapatkan cairan dari buah, sayur, makanan, dan sebagainya.

Logam Beracun Dalam Tubuh Berhubungan Dengan Autisme

Pengurangan paparan logam beracun sedini mungkin dapat mengurangi gejala autisme

 Anak-anak yang mengalami autisme memiliki tingkat logam beracun yang lebih tinggi dalam tubuh mereka dibandingkan dengan anak-anak pada umumnya, sebuah penelitian baru mengungkapkan.

Para peneliti dari Arizona State University yang melakukan penelitian ini mengatakan jika temuan mereka mengindikasikan bahwa pengurangan paparan logam beracun sedini mungkin akan memberikan peluang yang besar untuk mengurangi gejala autisme. Namun mereka memperingatkan bahwa hubungan potensial tersebut perlu dikaji lebih rinci. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Biological Trace Element Research.

“Kami berhipotesis bahwa mengurangi paparan logam beracun sedini mungkin dapat membantu memperbaiki gejala autisme,” ujar para peneliti, “dan pengobatan untuk menghilangkan logam beracun mungkin dapat mengurangi gejala autisme. Hipotesis ini perlu eksplorasi lebih lanjut, karena ada penelitian mengenai pertumbuhan tubuh untuk mendukungnya”.

Dalam penelitian ini, para peneliti meneliti beberapa logam beracun dalam darah dan urin dari 55 anak-anak yang mengalami autisme usia 5 tahun, kemudian mereka membandingkannya dengan 44 anak-anak yang sehat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok anak autisme memiliki tingkat timbal dalam darah mereka yang cukup tinggi (41 persen) dan urin (74 persen). Mereka juga memiliki level thallium yang tinggi (77 persen), timah (115 persen), dan tungsten (44 persen). Keempat zat logam beracun tersebut diketahui dapat mengganggu perkembangan dan fungsi otak, serta dapat mengganggu fungsi dan sistem organ tubuh lainnya.

Terapi DMSA terbukti cukup efektif mengurangi paparan logam beracun pada anak autis

Pemimpin penelitian, James Adams, direktur program Penelitian Autisme/Asperger, sebelumnya telah menemukan bahwa penerapan terapi DMSA (Dimercaptosuccinic Acid), sebuah jenis pengobatan/terapi khusus untuk menghilangkan logam beracun yang telah disetujui oleh pemerintah Amerika Serikat, diketahui cukup ampuh  membantu menghilangkan logam beracun dalam tubuh. Sejauh ini, pengobatan tersebut dinilai aman dan efektif untuk menghilangkan beberapa logam beracun. Selain itu, terapi DMSA dapat memperbaiki kondisi dari gejala-gejala autisme, khususnya di kalangan anak-anak yang tingkat logam beracun dalam urinnya paling tinggi.

1 Dari 8 Orang Memiliki Gigi Sensitif


Gigi sensitif cenderung dialami wanita dan orang yang bergigi putih

 Jika kadang-kadang anda pernah merasakan ngilu di gigi ketika makan atau minum sesuatu yang panas atau dingin, anda tidak sendirian. Sebuah survei baru di Amerika Serikat menemukan bahwa satu dari delapan orang memiliki gigi yang lebih sensitif.  

Gigi sensitif sering terjadi pada orang-orang berusia muda, wanita, dan orang yang mengalami penyurutan gusi atau sedang menjalani pemutihan gigi.

“Kondisi ini berdampak pada kehidupan mereka, dan mereka cenderung menghindari beberapa makanan”, ujar Dr. Joanna Cunha-Cruz, seorang asisten profesor pada penelitian tersebut. Makanan dan minuman yang dingin, panas, manis, dan asam seringkali memicu rasa nyeri atau ngilu. Namun hal tersebut sifatnya hanya sementara, tidak sepanjang waktu. Gigi yang sensitif berlangsung hanya beberapa hari dan akan kembali normal setelahnya. Gigi sensitif sering terjadi ketika enamel (lapisan luar gigi) menipis.

Penelitian ini melibatkan 37 tempat praktek gigi umum di Washington, Oregon, Idaho, Montana, dan Utah. Sebanyak 787 orang dewasa disurvei. Hasilnya diterbitkan dalam Journal of American Dental Association, edisi maret. Para dokter gigi dalam penelitian ini menanyai pasien apakah mereka baru saja terganggu oleh rasa yang tidak nyaman pada gigi atau gusi seperti nyeri atau ngilu. Kemudian para dokter gigi memeriksa pasien untuk memastikan rasa sakit mereka bukan karena masalah lain seperti gigi berlubang atau gusi bengkak. Sekitar 12 persen pasien mengalami nyeri atau sensitivitas gigi yang tidak berhubungan dengan masalah lain, dan dengan demikian mereka didiagnosis sebagai orang yang memiliki gigi sensitif.

Penelitian sebelumnya telah melaporkan bahwa 1 hingga 52 persen pasien di praktek gigi umum memiliki gigi sensitif. Perbedaan prosentase tersebut bisa disebabkan oleh perbedaan bagaimana para partisipan dalam penelitian ini disaring. Beberapa peneliti langsung menanyai mereka tentang gigi sensitif, sedangkan yang lain ditanya tentang sebab-akibat tertentu seperti minum air dingin.
“Tidak mudah untuk menggeneralisasi hal ini, tapi ada kemungkinan dari orang-orang yang mengunjungi dokter gigi, 1 dari 8 diantara mereka memiliki gigi yang sensitif”, ujar Cunha-Cruz.
Rata-rata hampir 82 persen peserta penelitian didominasi orang yang bergigi putih, namun masih ada kemungkinan gigi sensitif dialami oleh kelompok lain.

Seorang ahli gigi yang tidak terlibat dalam penelitian ini, Dr Richard Trushkowsky, mengatakan “sensitivitas gigi bersifat universal, tetapi beberapa orang bisa mengalaminya tergantung dari makanan yang mereka konsumsi seperti makanan yang sangat asam atau minuman beralkohol.”
Para peneliti menemukan bahwa orang dewasa antara 18 dan 44 tahun adalah 3,5 kali lebih mungkin untuk memiliki gigi sensitif dibandingkan orang dewasa yang lebih tua. Hal ini mungkin karena bahan di dalam gigi yang disebut dentin akan semakin tebal dari waktu ke waktu, melindungi gigi lebih baik. Berdasarkan penelitian tersebut, wanita cenderung 1,8 kali lebih mungkin dibandingkan pria untuk mengalami gigi yang sensitif.

Tips sederhana merawat gigi sensitif

Untuk menghindari gigi terasa ngilu akibat makanan atau minuman tertentu, minumlah air segera setelah anda makan atau minum yang asam seperti buah jeruk. Selain itu, sikat gigilah menggunakan pasta gigi yang khusus dibuat untuk gigi sensitif.

Terlalu Banyak Duduk Akan Meningkatkan Risiko Diabetes

 Mengurangi intensitas duduk dinilai efektif mencegah diabetes

Sofa atau kursi yang lembut memang dapat membuat kita nyaman saat duduk. Namun itu bukan berarti kita bisa duduk berlama-lama. Hal ini dikarenakan duduk terlalu lama akan memperbesar peluang seseorang untuk mengalami diabetes tipe 2, sebuah penelitian menunjukkan.

Memberitahu orang-orang untuk menghindari duduk dalam waktu yang lama bahkan dianggap lebih efektif untuk mencegah diabetes daripada harus menasihati mereka untuk melakukan olahraga yang cukup, ujar para peneliti dari Inggris.

Pasien diabetes biasanya disarankan untuk melakukan olahraga rutin yang cukup setidaknya 150 menit seminggu agar tubuh tetap fit dan terhindar dari obesitas ataupun diabetes. Namun temuan dari dua penelitian menunjukkan bahwa mengurangi waktu duduk hingga 90 menit sehari dapat memberikan manfaat kesehatan yang penting.
Membatasi lama waktu seseorang untuk duduk baik di rumah maupun kantor bisa menjadi strategi yang efektif dan berguna dalam memerangi epidemi diabetes, ujar Joseph Henson, pemimpin penelitian dari University of Leicester.

Penelitian ini melibatkan dua penelitian yang terdiri dari 153 orang dewasa. Penelitian pertama melibatkan orang dewasa dengan usia rata-rata 33 tahun, sementara penelitian yang satunya melibatkan orang dewasa yang lebih tua dengan usia rata-rata usia 65 tahun. Pada setiap penelitiannya, para peneliti membandingkan waktu yang dihabiskan untuk duduk, serta jumlah waktu yang digunakan untuk berolahraga.

Meningkatnya faktor risiko diabetes akibat duduk terlalu lama

Para peneliti menemukan bahwa waktu yang dihabiskan untuk duduk terlalu lama secara signifikan terkait dengan tingginya gula darah, kadar kolesterol, dan faktor risiko lainnya yang menyebabkan penyakit jantung dan diabetes. Namun demikian, temuan ini belum bisa membuktikan adanya hubungan sebab-akibat antara duduk dan diabetes. Walaupun begitu, Henson berharap para dokter dapat memberitahu kepada pasiennya tentang temuan ini.

“Selama ini, program pencegahan penyakit diabetes dan kardiovaskular hanya berkonsentrasi pada olahraga, di mana hal tersebut memang penting dan mendasar bagi kesehatan kardiometabolik”, kata Henson. “Menasehati orang untuk rutin berolahraga memang membantu, namun akan lebih efektif lagi jika mereka lebih didorong untuk mengurangi duduk dan bergerak lebih banyak”, tambah dia.

Kesehatan Gigi Yang Buruk Memicu Datangnya Penyakit Serius

Hubungan antara kesehatan gigi dan ancaman beberapa penyakit serius

Selain untuk mengunyah makanan, ternyata gigi bisa menjadi indikator kesehatan tubuh anda. Gigi yang sehat akan membuat tubuh secara keseluruhan juga ikut sehat. Begitu pula sebaliknya, apabila gigi tidak sehat, maka ada beberapa risiko kesehatan yang mengancam. Hal ini dikarenakan kesehatan gigi berhubungan dengan kesehatan tubuh hampir secara keseluruhan. Seperti apa keterkaitannya? Simak ulasan berikut ini…

Stroke dan penyakit jantung
Beberapa penelitian telah menunjukkan jika peradangan atau adanya bakteri di mulut dan gusi dapat terhubung dengan aliran darah. Hal ini akan menyebabkan penebalan arteri serta dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Adapun plak lemak yang terbangun di dalam dapat membuat pembuluh pecah sampai ke otak dan menyebabkan stroke.
Sebuah penelitian baru yang diterbitkan pada British Journal meneliti data sebanyak 11.000 orang dewasa. Para peneliti menemukan bahwa mereka yang jarang menyikat gigi memiliki peningkatan risiko penyakit jantung sebanyak 70 persen dibandingkan dengan mereka yang rajin sikat gigi dua kali sehari.

Diabetes
Dokter sudah lama mengetahui jika penderita diabetes tipe 2 juga mengalami peningkatan risiko terhadap penyakit yang berhubungan dengan gigi (periodental). Namun ternyata, mereka menemukan bahwa mencegah infeksi gusi adalah langkah awal untuk mencegah penyakit diabetes. Sebuah penelitian baru dari Columbia University yang melibatkan lebih dari 9000 peserta non-diabetes selama 20 tahun, menemukan bahwa mereka yang mempunyai penyakit periodental yang lebih tinggi, bersiko 2 kali terkena diabetes tipe 2 jika dibandingkan dengan mereka yang tingkat penyakit periodentalnya lebih rendah atau bahkan tidak mengalami infeksi gusi.
Ada pendapat yang mengatakan jika infeksi mulut serius dapat menyebabkan peradangan tingkat rendah pada tubuh. Peradangan ini dapat mengganggu tubuh dalam memproses gula.

Infeksi pernapasan
Sebuah studi baru yang dipublikasikan di Journal of Periodontology menunjukkan bahwa menjaga mulut agar selalu bersih dan sehat dapat membantu melindungi paru-paru. Penelitian yang melibatkan 200 peserta berusia 20 hingga 60 tahun itu menemukan jika pasien yang mempunyai penyakit pernafasan seperti bronkitis akut, pneumonia, dan infeksi saluran pernapasan atas, mempunyai kualitas kesehatan periodental yang lebih buruk daripada mereka yang tidak mempunyai penyakit pernafasan. Hal ini dikarenakan adanya bakteri dari penyakit periodental yang ada pada tenggorokan bagian atas, yang kemudian akan mudah terhirup ke bagian saluran pernafasan bagian bawah. Hal tersebut dapat mengganggu pernafasan dan bahkan bisa berkembang menjadi masalah paru-paru yang serius.

Oleh sebab itu, sikat gigilah secara rutin agar kesehatan gigi dan mulut tetap tetap terjaga dengan baik.

Monday 1 June 2015

Penyebab Hilangnya Konsentrasi

Tidak sedikit orang yang sering mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaannya baik di kantor, kampus, atau sekolah. 

Hal ini bisa saja bermula dari hilangnya konsentrasi mereka, sehingga tidak bisa fokus dalam mengerjakan sesuatu. Hilangnya konsentrasi bisa disebabkan oleh beberapa hal. Apa saja itu? Simak ulasannya berikut ini..

Hal-hal yang dapat menyebabkan turunnya konsentrasi

1. Pola makan buruk
Pola makan yang buruk bisa menyebabkan kolesterol tinggi, hipertensi, dan obesitas yang bisa mempengaruhi fungsi kognitif tubuh dan kesehatan otak. Oleh sebab itu, aturlah pola makan sehat dan pilihlah makanan yang sehat bagi jantung, karena hal itu juga bagus untuk otak.

2. Kurang olahraga
Menghabiskan waktu di balik meja sepanjang hari dengan tidak diimbangi berolahraga, bisa memicu hilangnya ketajaman konsentrasi. Maka dari itu, sempatkanlah waktu untuk beraktivitas fisik walaupun sekadar hanya berjalan kaki, bersepeda, atau jogging setidaknya 30 menit setiap hari. Olahraga dinilai sangat efektif dalam meningkatkan ketajaman konsentrasi.

3. Stres dan gelisah berlebihan
Kekhawatiran yang berlebihan terhadap hal-hal di sekitar anda dapat menyebabkan stres yang pada akhirnya menurunkan daya konsenstrasi anda. Tekanan-tekanan akan tugas dan pekerjaan memang sulit untuk dihindari. Namun anda harus bisa membebaskan diri dari hal-hal tersebut. Luangkan waktu untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan agar stres dan tekanan yang datang bisa segera pergi, sehingga ketajaman konsentrasi anda dapat kembali dengan baik.

4. Terlalu banyak kegiatan
Meskipun anda tidak merasa tertekan, terlibat dalam banyak kegiatan bisa mengganggu perhatian, konsentrasi dan membuat anda mudah lupa. Oleh sebab itu sortirlah kegiatan mana yang lebih penting dan mana yang tidak. Prioritaskanlah kegiatan yang lebih penting dan tinggalkan kegiatan-kegiatan yang tidak penting.

5. Penggunaan obat jangka panjang
Pengonsumsian obat jangka panjang dapat mempengaruhi konsentrasi dan mood. Beberapa obat yang dimaksud adalah obat tidur, obat penenang, dan obat anti depresan. Apabila anda memang membutuhkan obat-obatan tersebut, maka konsultasilah terlebih dahulu kepada dokter mengenai pengaruhnya terhadap tingkat konsentrasi anda.

6. Kurang vitamin atau hormon
Kurangnya konsenstrasi bisa menjadi pertanda bahwa anda kurang vitamin atau hormon. Untuk masalah ini, sebaiknya anda berkonsultasi ke dokter mengenai kesehatan anda secara keseluruhan.

7. Hormon tidak stabil
Ketidakstabilan hormon kerap dialami wanita saat mereka memasuki usia menopause yang ditandai oleh ‘hot flushes’ (tanda-tanda perubahan level hormon), serta meningkatnya kadar hormon gonadotropin. Apabila anda mengalami hal tersebut, anda bisa melakukan terapi penggantian hormon jangka pendek.

Bahaya Olahraga Lari Bagi Orang Yang Mengalami Obesitas

Orang yang mengalami obesitas lebih rentan cedera saat lari
Olahraga lari merupakan aktivitas fisik yang bisa dilakukan oleh siapa saja dan di mana saja. Selain murah dan sederhana, lari dapat melatih semua otot tubuh dan efektif dalam membakar kalori. Oleh sebab itu, lari bisa membantu anda untuk menurunkan berat badan secara efektif. Namun demikian, tidak semua orang dianjurkan untuk melakukan olahraga ini.

Adapun orang yang tidak dianjurkan untuk melakukan olahraga lari adalah orang-orang yang mengalami obesitas atau kegemukan. Hal ini dikarenakan lutut orang-orang yang kelebihan berat badan lebih rentan cedera. Menurut Ponnie, seorang instruktur ahli kebugaran, lari memang baik untuk menurunkan berat badan, namun jika masih dalam kondisi kelebihan berat badan, disarankan untuk tidak memilih olahraga lari. Ketika berlari, lutut akan menopang hingga 5 kali lebih berat dari berat tubuh. Sebagai contoh, jika orang tersebut beratnya 100 kg, maka ia akan membebani lututnya 300 hingga 500 kg ketika berlari.

Namun demikian, hal ini tidak berarti orang dengan berat badan 100 kg tidak boleh berlari. Ponnie mengungkapkan bahwa kelebihan berat badan tidak hanya diukur berdasarkan berat badannya saja, melainkan juga dilihat dari proporsi tubuhnya. Misalnya adalah jika tubuh orang itu tinggi dan berat badannya 100 kg, maka bukan berarti dia kelebihan berat badan, jadi boleh saja berlari.
 

Beberapa pilihan olahraga terbaik bagi orang yang kelebihan berat badan

Lantas olahraga apa yang sebaiknya dilakukan orang-orang yang mengalami obesitas untuk menurunkan berat badannya? Menurut Ponnie, olahraga terbaik bagi orang yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan adalah bersepeda, senam aerobik, berenang, atau berjalan cepat. Pilih salah satu dari olahraga tersebut, dan lakukan secara rutin hingga berat badan turun secara signifikan. Setelah dirasa berat badan turun dan tidak berlebihan, maka baru boleh berlari.

Olahraga yang tidak tepat bagi orang yang mengalami kegemukan atau obesitas juga dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung. Selain itu, rentan timbul nyeri dada, sesak napas, pusing, dan nyeri di bagian kaki setelah berolahraga. Oleh sebab itu, apabila anda termasuk orang yang memiliki kelebihan berat badan dan ingin menurunkannya, pilihlah olahraga yang aman dan ringan terlebih dahulu seperti berjalan kaki atau bersepeda.  Semoga artikel ini bermanfaat..

Botak Di Usia Muda? Waspadai Risiko Kanker Prostat

Kebotakan pada pria biasanya terjadi saat usia menginjak 50 tahun. Namun apabila anda mengalaminya lebih cepat, sebaiknya anda waspada karena hal ini berhubungan dengan meningkatnya kanker prostat.

Pria botak memiliki risiko terkena kanker prostat hingga 69 persen

Sebuah penelitian terbaru yang melibatkan pria Afrika-Amerika menunjukkan adanya risiko kanker prostat yang tinggi terhadap kaum pria yang mengalami kebotakan. Penelitian serupa lainnya terhadap pria Kaukasia juga menunjukkan temuan yang sama. Penelitian ini dilakukan kepada pria Afrika-Amerika karena mereka adalah kelompok pria yang mengalami kanker prostat paling banyak di Amerika. Adapun risiko kematiannya bisa mencapai dua kali lipat.

Para peserta dalam penelitian ini terdiri dari 318 pria yang menderita kanker prostat, dan 219 pria sehat. Mereka ditanyai tentang diagnosis kanker prostat dan apakah mereka mengalami kebotakan di usia 30 tahun. Umumnya, pria yang mengalami kebotakan mempunyai risiko hingga 69 persen terkena kanker prostat. Sementara itu, ada temuan menarik yang menunjukkan bahwa pria yang mengalami kebotakan di bagian dahi berisiko 6 kali lebih besar untuk terkena kanker prostat saat mereka berusia 60 tahun dibandingkan dengan pria yang tidak mengalami kebotakan.

Hal ini dikarenakan jenis kebotakan mempunyai pengaruh yang berbeda-beda. Pria yang mengalami kebotakan di seluruh bagian kepala (frontal hair loss), diketahui mempunyai risiko yang lebih besar dibandingkan dengan pria yang mengalami kebotakan di bagian ubun-ubun atau puncak kepala. Ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang mengatakan tidak ada perbedaan risiko terhadap jenis kebotakan yang berbeda.

Adanya faktor perubahan hormonal dan genetik
Hubungan antara kebotakan dan risiko kanker prostat memang belum bisa dipastikan. Namun demikian, para ahli berpendapat bahwa hal tersebut terkait dengan adanya perubahan hormonal. DHT (dihydrotestosteron), pemecahan hormon pria, berhubungan dengan penipisan folikel rambut dan peningkatan risiko kanker prostat.

Banyaknya kasus kanker prostat yang dialami pria Afrika-Amerika juga mengindikasikan adanya faktor genetik. Tetapi, hal itu masih diteliti lebih dalam oleh para ahli.

Penyakit Ginjal Bisa Terjadi Akibat Obesitas di Usia Muda

Obesitas dan kegemukan seringkali dikaitkan dengan bermacam-macam penyakit seperti hipertensi, diabetes, penyakit jantung, dan penyakit lainnya. Menurut penelitian terbaru, obesitas sejak muda diketahui bisa meningkatkan risiko penyakit ginjal.

Obesitas di usia muda berisiko mengalami penyakit ginjal saat tua

Sebuah penelitian baru jangka panjang melakukan analisa data sekitar 4.600 orang di Inggris yang lahir pada tahun 1946 di bulan Maret. Indeks massa tubuh para peserta cukup bervariasi mulai dari 20 hingga 64. Indeks massa tubuh adalah pengukuran lemak tubuh yang didasarkan berat dan tinggi tubuh. Orang tergolong obesitas jika indeks massa tubuh mereka di atas 29.
Mereka yang mengalami kegemukan dan bahkan obesitas pada usia muda (26-36 tahun) mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk mengalami penyakit ginjal kronik ketika mereka memasuki usia 60 tahun, dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami obesitas baik di usia muda ataupun di usia tua.
 
Studi yang diterbitkan di jurnal American Society of Nephrology ini menunjukkan bahwa orang yang mempunyai rasio lingkar pinggang-pinggul yang besar saat usia pertengahan juga dihubungkan dengan penyakit ginjal kronik saat usia mereka 60-64 tahun. Para peneliti meyakini jika risiko penyakit ginjal kronik saat usia usia 60-64 tahun bisa dicegah hingga 36 persen dengan menghindari obesitas sampai mencapai usia tersebut.

Menurut salah seorang penulis studi, dr. Dorothea Nitsch, temuan ini merupakan yang pertama kali bagaimana obesitas di usia muda dapat mempengaruhi risiko penyakit ginjal. Namun demikian, penelitian ini belum bisa memastikan apakah obesitas di usia muda benar-benar menjadi penyebab penyakit ginjal kronik ketika usia tua. Walaupun begitu, para peneliti masih menyakini jika risiko akan penyakit ginjal kronik semakin besar bila seseorang mengalami obesitas di usia muda.
Menurut WHO (organisasi kesehatan dunia), di tahun 2008, sebanyak 1,4 miliar orang dewasa diketahui mengalami kegemukan, di mana 500 juta orang diantaranya mengalami obesitas. Oleh sebab itu, jagalah berat badan anda agar tidak sampai mengalami kegemukan atau bahkan obesitas, sehingga terhindar dari berbagai penyakit yang mengancam, yang salah satunya adalah penyakit ginjal.

Pingsan Merupakan Kondisi Yang Diwariskan?

Pingsan adalah kondisi hilangnya kesadaran yang mendadak, dalam dunia medis dikenal dengan nama sinkop vasoval. Pingsan sifatnya sementara, dan disebabkan karena kurangnya oksigen dan aliran darah ke otak. Sebelum pingsan, biasanya seseorang merasakan pusing, rasa panas, tinitus(telinga berdering,berdesir), hingga berkurangnya penglihatan. Kemudian penglihatan orang tersebut menjadi gelap dan dia akan terkulai atau jatuh. Ada berbagai pemicu terjadinya pingsan seperti emosi yang berlebihan hingga phobia akan sesuatu seperti melihat darah.
Berbicara mengenai faktor-faktor yang mendorong seseorang mengalami pingsan memang masih belum ada kata sepakat dari para ahli. Namun demikian, ada penelitian terbaru yang menunjukkan bahwa ternyata pingsan merupakan kondisi yang diwariskan, atau dengan kata lain memiliki keterkaitan dengan faktor genetik.

Pingsan berhubungan dengan faktor genetik

Apakah anda dan anggota keluarga pernah mengalami pingsan? Jika anda, adik, atau kakak anda pernah mengalami pingsan, bisa jadi hal ini adalah kondisi yang diwariskan keluarga. Ini berdasarkan sebuah penelitian yang menemukan bahwa pingsan merupakan suatu kondisi yang bisa terjadi karena adanya faktor genetik. Peneliti-peneliti dari American Academy of Neurology mendapatkan temuan bahwa pingsan mempunyai komponen genetik yang dapat diwariskan.
Mengenai pertanyaan apakah pingsan terjadi karena adanya faktor genetik, faktor lingkungan, atau bahkan campuran keduanya memang masih diperdebatkan. Namun, Samuel Berkovik, seorang penulis studi ini mengatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa pingsan mempunyai komponen yang kuat. Para peneliti berpendapat adanya kemungkinan faktor-faktor yang mendorong terjadinya pingsan seperti faktor lingkungan dan faktor gen.

Penelitian ini melibatkan lebih dari 50 pasangan kembar berjenis kelamin sama. Para peneliti juga menganalisa informasi tentang riwayat anggota keluarga yang memiliki kecenderungan pingsan. Hasilnya diketahui bahwa 57 persen dari pasangan kembar tersebut mempunyai pemicu terjadinya pingsan. Berdasarkan data yang ada, para peneliti menemukan bahwa partisipan yang kembar baik identik ataupun tidak, memiliki hampir dua kali kemungkinan untuk ‘mendapatkan warisan’ pingsan apabila salah satunya memiliki kondisi tersebut.